
Siarpedia.com, Yogyakarta – Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan masalah seksual yang diberikan pada anak, dalam usaha menjaga anak terbebas dari kebiasaan tidak normatif, serta menutup kemungkinan ke arah hubungan seksual terlarang. Pendidikan seks perlu dikenalkan kepada anak sejak dini. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya kasus kekerasan seksual pada anak yaitu kemudahan mengakses konten pornografi.
Selain itu, juga kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyampaian pendidikan seks kepada anak karena pengenalan pendidikan seks untuk anak masih dianggap tabu dan tidak aplikatif. Masih banyak orang tua yang belum memberikan pendidikan seks yang benar kepada anak. Meskipun anak sudah memperoleh pendidikan seks secara sederhana di sekolah, orang tua tetap harus memberikan pengawasan dan pengetahuan tentang pendidikan seks secara khusus.
Untuk itu, perlu media yang dapat membantu orang tua atau guru dalam pengenalan pendidikan seks untuk anak usia dini. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yaitu Ida Sekar Maulina, Alyoriek Rahmadania, Riana Rahmaniya dan Taat Tiasah Muhlisoh menggagas media pembelajaran pengenalan pendidikan seks.
“Media ini didasarkan pada karakteristik anak usia dini yang lebih tertarik mendengarkan cerita dari pada nasihat atau wejangan yang kompleks. Media tersebut dinamakan Dongeng Boneka Tangan disingkat Debat,” ungkap Ida Sekar Maulina, Selasa, 18 Februari 2020. Ia menjelaskan, media pembelajaran Debat terdiri dari dongeng dan boneka. Boneka berbentuk karakter manusia dengan full body yang ada penanda bagian yang bisa disentuh dan tidak di sentuh.
Dikatakan, boneka terdiri dari tiga penokohan yang menceritakan keseharian anak yang berkaitan pengenalan pendidikan seks. Boneka sebagai benda konkret yang dekat dengan anak, sehingga bereksplorasi sendiri yang menganggap bagian dari boneka seperti bagian tubuhnya yang perlu dijaga dan diperhatikan. Boneka tangan yang digunakan terdiri dari 3 karakter terdiri dari ibu, anak laki-laki, dan perempuan berbahan kain flanel yang diisi dakron. (*)