Seminar Pra Muktamar, Kemandirian Ekonomi Berbasis Filantropi

Siarpedia.com, Bantul – Menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Seminar Pra-Muktamar ‘Kemandirian Ekonomi Berbasis Filantropi : Ekosistem Filantropi dan Arsitektur Ekonomi Muhammadiyah’ di Gedung AR Fachruddin UMY, Sabtu, 15 Februari 2020. Acara ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas MM MAg dan Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto MP.
“Banyak orang mencoba mengenal Muhammadiyah lewat amal usahanya, bagaimanapun kalau bertemu dengan orang luar dengan menceritakan seluruh amal usaha, mereka kagum dan mereka berucap bahwa ini (Muhammadiyah) adalah organisasi terkaya di dunia, Selain itu, banyak juga dari kampus luar negeri yang mencoba mendekati Muhammadiyah terutama untuk resolusi konflik,” kata Gunawan Budiyanto..
Selama ini, menurut Gunawan, Muhammadiyah selalu hadir dalam gerakan-gerakan filantropi. Termasuk hadir juga saat terjadinya bencana di Donggala, Palu. Sehingga menempatkan juga putri terbaik dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Ibu Rachmawati Husein menjadi salah sath pengurus di Badan Dunia terkait kebencanaan. Hal ini menjadi bagian penting yang juga dilakukan pihak luar untuk memahami Muhammadiyah.
“Aspek filantropi yang dilakukan Muhammadiyah belum dikemas dalam satu definisi yang banyak menyampaikan deskripsi atau aspek Muhammadiyah dari segi filntropi, tapi kalau kita melihat menarik justru KH Dahlan memiliki akrilogi gerakan,” kata Gunawan. Akrilogi gerakan tersebut, diantaranya seperti gerakan Al-Maun dan pengajian Al-Asr yang masih dilakukan hingga sekarang ini.
Anwar Abbas menyampaikan, semua yang difirmankan oleh Allah swt dan disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW pasti benar. Siapa saja yang mengikuti sifat Nabi pasti akan sukses dalam kehidupannya. Menurutnya, kondisi ekonomi dunia akan terus berubah. Di Muktamar ke-47, Muhammadiyah telah mencanangkan pilar ketiga yaitu ekonomi. Agenda ini diharapkan mampu mendorong Muhammadiyah untuk menjadi penentu arah dari sebuah bangsa. (*)