Siarpedia.com, Yogyakarta – Setiap orang mempunyai harapan dan cita-cita, serta berharap hidup sukses berkecukupan. Namun, terkadang apa yang diimpi-impikan seringkali tidak sesuai dengan harapan dan apa yang dicita-citakannya tersebut. Lantas tidak jarang orang tidak terima dengan keadaan tersebut yang berujung stress berkepanjangan, hingga depresi, serta membuat hidupnya menjadi sakit-sakitan.
“Karena itu, dalam hidup membutuhkan namanya seni menata hidup,” ungkap Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Dr dr Probosuseno SpPD KGer FINASM saat berbagi ilmu dan orasi ilmiah Temu Pelanggan Eksternal di RSUP Dr Sardjito, Rabu, 12 Februari 2020. Menurut konsultan geriatri ini, tidak jarang dirinya mendapati pasien yang kondisinya sudah memprihatinkan entah karena digerogoti usia, juga imbas dari stress pikiran.
Dikatakan Probosuseno, hampir sebagian besar orang berharap hidupnya sukses, senang, serta berkecukupan. Kuncinya adalah bangga masa lalu, puas masa kini,, tidak cemas dengan masa depan, dan disayang serta dihormati itulah sukses. Seni menata hidup adalah ikuti petunjuk hidup dari sang pencipta hidup dan teladani hidup dari ahli atau orang berpengalaman, serta waspada dengan menyesuaikan kondisi diri maupun lingkungan, atau tidak kaku.
“Semua orang pasti akan mati, namun kematian yang seperti apa itu yang harus dipikirkan. Serta dipersiapkan bekal untuk menghadapi kematian tersebut,” pesannnya. Sebagai mahluk hidup, semua pasti mengalami kematian, namun selama hidup apa yang harus dijalani dalam mencari bekal menuju kematian. Mulai dari berbuat baik, melakukan amalan terbaik, juga menjaga diri dari segala hal yang sifatnya buruk, termasuk dalam hal kesehatan.
Dalam masalah kesehatan, menurut Probosuseno, tentunya menjaga pola hidup sehat, seperti asupan berimbang, olahraga secara teratur, tidak stress, lakukan hal-hal baik, yang positif yang menunjang hidup sehat. Sedangkan dalam hal kehidupan beragama, lakukan amalan-amalan terbaik, dengan harapan hidup lebih baik, dengan menjalankan perintah agama secara benar, sehingga bisa masuk surga. (*)