Siarpedia.com, Sleman – Kejadian kekerasan pelajar atau sering sering disebut aksi klitih dalam masyarakat akhir-akhir ini di Yogyakarta menjadi keprihatinan bersama. Trending topik #JogjaDaruratKlitih di media sosial (medsos) pun menjadi kajian, juga diskusi peneliti dan pemerhati pendidikan, utamanya guru Bimbingan Konseling untuk mencari solusi. Termasuk menjadi bahasan Seminar ‘Ada Apa Dengan Pelajar’ di Auditorium SMK Negeri 1 Cangkringan.
Tampil sebagai narasumber Dosen BK Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Luky Kurniawan, Suharno (unsur TNI), Teguh Santoso (unsur Kepolisian). Tema klitih dibahas dan dikaji dari tiga perspektif keilmuan, yaitu pendidikan, psikologi dan hukum. Peserta seminar dari unsur siswa SMK N 1 Cangkringan. Acara ini sebagai langkah sekolah setempat dalam upaya meminimalisir aksi klitih di Yogyakarta.
“Upaya preventif yang massif dengan melibatkan stakeholder, serta para ahli perlu dilakukan untuk melawan kejahatan jalanan atau klitih,” kata Luky Kurniawan. Menurutnya, menginternalisasi dan mengembangkan karakter menjadi sebuah kebutuhan bagi generasi muda pada saat ini, meski menuntut ilmu memang penting, tapi pemenuhan kebutuhan karakter hal utama juga tidak bisa diabaikan.
Ditegaskan, karakter bisa menjadi pondasi utama bagi generasi muda. Generasi saat ini atau gen Z juga adalah generasi yang tidak bisa dipisahkan dengan teknologi (smartphone dan notebook). Peserta didik dari generasi ini perlu mendapatkan pengembangan literasi digital sebagai filter membanjirnya informasi yang bisa berdampak negatif juga positif. Seringkali klitih terjadi juga karena krisis keteladaaan, sehigga perlu dipikirkan pula role model bagi generasi muda.
Sedangkan Suharno maupun Teguh Santoso dalam kesempatan tersebut lebih mensosialisasikan program Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP), serta jeratan hukum bagi para pelaku klitih. SSDP sendiri merupakan program yang sudah dijalankan sejak 5 tahun lalu, dengan tujuan mendorong peserta didik agar turut berperan serta dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib di sekolah. (*)