Cabai Picu Inflasi di DIY
Siarpedia.com, Yogyakarta – Kenaikan harga cabai yang ditengarai imbas memasuki musim penghujan ini menjadi penyumbang atau menjadi pemicu inflasi di DIY. Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS), nilai inflasi di Kota Yogyakarta 0,27 persen, sedangkan inflasi nasional tercatat 0,39 persen pada Januari 2020. Bahkan, harga komoditas secara umum mengalami kenaikan dibandingkan pada Desember 2019.
Kepala BPS DIY Dr Heru Margono MSc menyatakan, kenaikan Indek Harga Konsumen (IHK) dari 104,62 pada Desember menjadi 104,91 pada Januari 2020. “Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2020 terhadap Desember 2019 sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun Januari 2020 terhadap Januari 2019 sebesar 2,57 persen,” ungkapnya di Yogyakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Dijelaskan, komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2020, sehingga memberikan andil mendongkrak inflasi s,eperti cabai, utamanya cabai merah naik 47,11 persen dengan memberikan andil 0,09 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunaan harga, sehingga menahan laju inflasi adalah angkutan udara yang turun 7,56 persen dengan memberikan andil –0,12 persen, bensin turun 1,48 persen dengan memberikan andil -0,05 persen.
“DIY memang mengalami inflasi di Januari 2020, tetapi nilai inflasinya masih tergolong kecil hanya 0,27 persen di bawah nilai inflasi nasional,” ujarnya. Berdasarka data dari BPS menunjukan jika inflasi di DIY tercatat sesuai dengan sasaran, yakni sebesar 0,27 persen (mtm), juga 2,57 persen (yoy). Sedangkan inflasi secara nasional mencapai 0,39 persen (mtm) dan 2,68 persen (yoy).
Secara nasional inflasi Januari 2020 sebesar 0,32 persen. Perhitungan inflasi Januari 2020 sudah menggunakan hitungan dasar 2018, yang berbeda dengan tahun sebelumnya yang menggunakan hitungan dasar 2012. Pada hitungan dasar 2020, kota yang disasar BPS adalah 90 IHK dengan 34 provinsi, 56 kabupaten/kota dengan komoditas yang didata 42. Sementara hitungan dasar 2012 hanya 33 provinsi, 82 kota IHK dan 49 kabupaten/kota dengan 34 komoditas. (*)