Siarpedia.com, Sleman – Layanan darah di Kabupaten Sleman gratis atau ‘Lada Manis’ yang digagas oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman layak dikembangkan secara berkelanjutan dan diharapkan bisa menjadi percontohan layanan darah secara nasional. Layanan darah gratis ‘Lada Manis’ ini dapat digunakan oleh semua warga Sleman tanpa terkecuali
Ketua PMI DIY GBPH H Prabukusumo mengatakan, ‘Lada Manis’ di Sleman patut diapresiasi, yakni Pemkab Sleman bekerja sama dengan PMI setempat memberikan bantuan pendanaan, sehingga layanan darah bisa terjangkau, bahkan gratis dan berkualitas baik. “Saat ini layanan gratis ini baru di Sleman, kabupaten dan kota lain di DIY belum ada. Ke depan semoga layanan darah gratis ini bisa di semua wilayah di DIY,” katanya di Yogyakarta, Selasa, 4 Februari 2020.
Program ‘Lada Manis’ bekerja sama dengan PMI Sleman menyediakan 10.000 kantong darah yang bisa diakses secara gratis oleh penduduk ber-KTP Kabupaten Sleman. Program ini baru dikenalkan sekitar akhir tahun 2019, sehingga masih perlu dikendalkan. Namun begitu, keberadaannya sangat bermanfaat, sehingga PMI DIY berharap program serupa bisa terwujud di Kabupaten dan Kota di DIY, termasuk bisa menjadi percontohan nasional.
Meski dengan embel-embel gratis, PMI Sleman menjamin kualitas darah yang didonorkan. Dalam pengadaan kantong darah, PMI diawasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito. Hasil quality control (QC) tahun 2019 dinyatakan seluruh parameter komponen darah yang diproduksi PMI Sleman memenuhi standar. Kontrol terhadap kualitas kantong darah dilakukan rutin.
Berkaitan pengalangan bulan dana PMI di lima kabupaten kota di DIY, dari Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo dan Gunungkidul di tahun 2019, Gusti Prabu menyambut positif. Diharapkan ke depan program-program kerja PMI pun bisa lebih terkoordinasi, serta mempunyai standar operasional pelayanan (SOP) lebih bagus. Apalagi, layanan darah, dari aksi donor, layanan kebutuhan darah yang semakin meningkat menjadi tantangan tersendiri bagi PMI. (*)