Perubahan Iklim Secara Ekstrim Perlu Diantisipasi

Siarpedia.com, Bantul – Indonesia, termasuk DIY tengah merasakan dampak perubahan iklim yang ekstrim. Pergantian dan durasi musim berubah dan sulit untuk diprediksi. Sepanjang tahun 2019 lalu, perubahan iklim mendominasi terjadinya bencana alam di Tanah Air. Edukasi dan mitigasi bencana tidak bisa diabaikan, sekaligus semua pihak harus melakukan gerakan secara terpadu dan massif peduli alam.
Pakar Kebencanaan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Rahmawati Husein MCP PhD mengatakan, perubahan iklim secara ekstrim tengah menjadi fokus pembahasan di seluruh dunia. Pasalnya cuaca berubah menjadi tidak menentu seperti curah hujan yang tinggi dan lama, kekeringan panjang yang menyebabkan kebakaran di beberapa negara. Serta kekuatan badai yang juga semakin meningkat.
“Perubahan iklim sudah menjadi perhatian di seluruh dunia. Indonesia pun merasakan itu. Meningkatnya kejadian bencana 15 sampai 30 persen dari adanya perubahan iklim. Kalau di Indonesia tahun 2019 lalu, bencana didominasi berkaitan iklim tercatat 99 persen dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ujar Rahmawati Husein, Kamis, 23 Januari 2020, di Kampus Terpadu UMY.
Dipredisikan pada 2020 ini juga tidak jauh beda. Yaitu bencana terjadi karena perubahan iklim. “Permasalahan ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. Namun perlu dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Tetapi pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan hukum yang tepat dalam pengendalian tata ruang dan tata guna lahan,” kata Rahmawati Husein, yang juga Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah.
Dikatakan, penanganan dan kebijakan pemerintah harus tepat sesuai permasalahan tiap daerah. DIY juga bisa dikategorikan terpengaruh perubahan iklim, seperti di Gunungkidul. Kekurangan air karena kekeringan panjang, sehingga harus memberikan bantuan air. Curah hujan tinggi dan suhu juga tiba-tiba menjadi sangat dingin. DIY memiliki masalah, karenanya penting upaya terintegrasi dan menyeluruh antisipasi perubahan cuaca ekstrim ini. (*)