Siarpedia.com, Yogyakarta – Setiap orang dalam hidup ini menginginkan kesuksesan. Bukan saja sukses karir, keluarga dan kehidupan sosial lainnya. Namun, tidak sedikit orang menganggap jika sukses itu dilihat dari banyaknya materi, harta benda, namun yang terjadi justru orang bersangkutan miskin kebahagiaan. Atau mempunyai anak dengan segudang prestasi, tapi miskin sosial. Sukses itu sangat subjektif, dan setiap individu mempunyai definisi berbeda.
Dosen Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Moh Khoerul Anwar SPd MPd mengatakan, sukses itu bisa di mana saja dan kapan saja. Ada yang pengin wisuda tepat waktu, namun tidak semua bisa wisuda tepat waktu, kenapa karena tiap orang punya nilai diri dan prinsip hidup. Kuncinya hati itu prinsip, dan setiap orang mempunyai cara berpikir tentang sukses itu sendiri yang berbeda.
“Ada orang bilang tukang sampah itu tidak sukses, tapi saya bilang justru itu sukses, keren, kenapa ?, karena bisa jadi yang bersangkutan mendapatkan penghasilan melebihi PNS, atau hasil bekerjanya itu bisa untuk menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi. Gagal masuk kampus negeri, jangan berkecil hati, hadapi tantangan, temukan kesuksesan sejatimu,” kata Moh Khoerul Anwar, kandidat PhD di School of Psychology Central China Norma University China.
Moh Khoerul Anwar menyampaikan hal itu dalam Kuliah Umum bertajuk ‘Dengarkan Hatimu, Tentukan Jalan Suksesmu’ di Kampus 2 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Rabu, 22 Januari 2020. Acara ini digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (Himabiko) UMBY dengan diisi kata pengantar Kaprodi BK UMBY Abdul Hadi MPd yang dibacakan oleh Luky Kurniawan MPd (Dosen BK UMBY).
Luky Kurniawan mengatakan, kuliah umum ini bisa menjadi sarana budaya akademik, sehingga diharapkan ke depan bisa dilakukan secara rutin. Membangun budaya akademik di lingkungan kampus sangatlah penting dalam upaya membangun budaya mutu perguruan tinggi. Tema yang diangkat juga cukup menarik, apalagi di era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang ini kehidupan yang sukses menjadi banyak impian orang dengan persepsinya masing-masing. (*)